Contoh Proposal Skripsi PERANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

Contoh Proposal Skripsi PERANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Contoh Proposal Skripsi 

BAB I

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang
Dalam kenyataannya, untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan, terdapat pejabat instansi pemerintah yang mengangkat tenaga tertentu sebagai tenaga honorer. Tenaga honorer yang telah lama bekerja dan atau tenaganya sangat dibutuhkan oleh pemerintah dan memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan pemerintah dapat diangkat menjadi Calon PNS. Ketentuan yang mengatur pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon PNS diatur dalam PP No. 48 Tahun 2005.

Dalam perkembangan hukum pemerintahan, tenaga honorer bukan merupakan salah satu substansi yang diatur dalam UU tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang telah diubah dengan UU No 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Pokok-Pokok Kepegawaian, namun tenaga honorer yang dikenal saat ini merupakan implikasi dari pemberlakuan PP No 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Pemerintah akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer tahun 2012. PP yang merupakan perubahan kedua atas PP No. 48 tahun 2005 itu tersebut mengatur tiga hal, yakni mengenai honorer kategori 1, honorer kategori 2, dan jabatan mendesak untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Sesuai kebijakan pemerintah, yang diaturkan dalam PP No. 48 Tahun 2005 jo. PP No. 43 Tahun 2007, seluruh tenaga honorer yang memenuhi persyaratan administrasi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sudah masuk dalam database BKN akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Sesuai kesepakatan pemerintah dengan DPR RI Komisi II, dan Komisi X dan DPD RI tahun 2007 seluruh tenaga pelayanan dasar (tanaga pendidik, tenaga kesehatan dan tenaga penyuluh) sepanjang memenuhi persyaratan administrasi perundang-undangan yang berlaku, akan diselesaikan pengangkatannya menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, dengan demikian dalam pengalokasian formasi tenaga honorer menggunakan formula yang pro-pelayanan dasar.

Pendataan tenaga honorer didasarkan kepada keputusan Kepala BKN No. 21 tahun 2005 tentang Pedoman Pendataan dan Pengolahan Tenaga Honorer Tahun 2005 yang mengatur mekanisme tata cara pendataan dan pengolahan tenaga honorer dan telah disosialisasikan kepada seluruh Instansi Pusat dan Pemerintah daerah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis sangat tertarik untuk mengambil judul penelitian “PERANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PIDIE DALAM RANGKA PENDATAAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat kita simpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Peranan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pidie

dalam Rangka Pendataan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai

Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.48 Tahun 2005.

2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pidie dalam Rangka Pendataan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui Peranan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pidie dalam Rangka Pendataan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri sipil.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang mempengaruhi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pidie dalam Rangka Pendataaan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.

D. Ruang Lingkup Penelitian
Dengan adanya kebijaksanaan pemerintah sesuai dengan PP No. 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengkaji instansi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pidie, yang berhubungan dengan implementasi kebijaksanaan pendataan/pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.

E. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang masih diragukan kebenarannya dan

masih memerlukan pembuktian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Peranan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pidie dalam rangka pendataan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil masih belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.

F. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode ini didasarkan pada pertimbangan bahwa metode tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan situasi atau gejala yang sedang. Langkah kerjanya adalah mengumpulkan data, menganalisis dan mengintegrasikan data sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan dalam penelitian.

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pidie. Penelitian ini akan dimulai pada bulan Januari 2013.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan unsur yang menjadi objek penelitian (Arikunto.S, 2002:94). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Tenaga Honorer Katagori I dan Katagori 2 di lingkup Kabupaten Pidie.

b. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002:117). Sedangkan menurut Sudjana (2004:6), Sampel adalah sebagian yang dari populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang hendak diteliti. Karena yang menjadi populasi dalam penelitian ini Tenaga Honorer Katagori I dan katagori II di lingkup Kabupaten Pidie, maka sebagian dari populasi tersebut yang di jadikan sampel.

3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan melalui penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber-sumber yang ada. Untuk keperluan pengumpulan data, penulis menggunakan metode dan teknik sebagai berikut:

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research).

Yaitu metode pengumpulan data dengan mengutip hasil dari sejumlah buku

dan pendapat para ahli yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang

dihadapi.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang ada dilokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis menggunakan teknik atau instrumen yang berikut:

(1) Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu teknik penelitian dengan cara melakukan serangkaian interview secara tatap muka dengan para pemberi informasi yang dipilih terutama dengan orang yang memiliki kaitan dengan peneliti skripsi ini.

(2) Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan mengamati secara langsung dari dekat tentang keberadaan BKD Kabupaten Pidie.

(3) Angket

Angket merupakan suatu teknik penelitian dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk mengetahui tentang peranan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pidie dalam rangka pendataan Tenaga honorer menjadi Calon pegawai negeri sipil.

4. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, peneliti mengolah data dengan menggunakan persentase yang dikemukakan oleh Sudijiono (2004:40) sebagai berikut:

Dimana :

P=F/N x 100%

P = Angka persentase

F = Frekuensi/ data mentah sebenarnya

N = Jumlah sampel

0 Response to "Contoh Proposal Skripsi PERANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH "

Post a Comment